Cerita Sex Janda Muda Penuh Kenikmatan

Agen Poker Online Indonesia

Cerita Sex Janda Muda Penuh Kenikmatan

Sakitsakitnikmat.blogspot.com - Cerita Sex Terbaru - Cerita Dewasa sebelumnya berjudul Cerita Dewasa Siska Seketerisku Yang Hobby Ngentot, Dan pada kesempatan kali ini saya dari situs sakitsakitnikmat.blogspot.com akan menceritakan cerita sex terbaru yang tidak kalah serunya dengan judul Cerita Sex Janda Muda Penuh Kenikmatan. Selamat Menikmati..

Cerita Dewasa - Kisah ini berawal dari aku yang sedang jalan-jalan dan bertemu Janda seksi binal, badannya singset seperti gitar spanyol, penasaean? Mari kita langsung saja ya.

Saya mempunyai seorang temen cewek, sebut saja namanya Dina. Dari postur tubuhnya boleh di jamin semua laku-laki yang melihatnya pasti akan tergiur untuk mencicipinya. Dina mempunyai tinggi kurang lebih 168cm, 50 kg dan menggunakan bra ukuran 34B (hal itu saya ketahui kertika saya ML sama dia), dan kulitnya kuning langsat, dengan wajah layaknya cewek kampus, dan tidak terlihat sama sekali kalau dia juga seorang pecinta sex bebas, sama seperti saya.

Cerita Sex Janda Muda Penuh Kenikmatan

Beruntung saya memiliki wajah dan badan yang cukup lumayan, sehingga saya tidak mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk melepas birahi, apalagi ditambah dengan ukuran saya yang boleh lebih dari rata-rata. Wajar saja kalau teman cewek saya rajin mengontak saya disaat mereka butuh dan begitupun juga sebaliknya.

Suatu hari, Dina menelpon saya. Dia cerita bahwa dia punya teman kost baru, dan cakep pula. Dia juga bilang kalau temannya itu mirip artis ternama di ibukota, yang namanya sudah terkenal. Dia janji mau mengenalkan saya ke dia. Maka kemudian saya dan Dina membuat suatu janji pertemuan di hari Sabtu.

Pada hari yang telah di janjikan, saya telah membuka sebuah kamar di daerah Juanda, dan seperti yang telah direncanakan, Dina datang membawa seorang temannya yang bernama Santi.

"Tokk.. tokk.. tokk..!" 3 kali saya dengar ketokan pintu, maka secara otomatis saya membukakan pintu. Begitu pintu terbuka, terlihatlah Dina yang sedang tersenyum kepada saya, dan di belakangnya tampak temannya yang akan dikenalkan ke saya. Dan benar saja, temannya itu menang benar mirip sekali dengan artis ibu kota yang Dina ceritakan.

"San, kenalin donk.. ini loh teman aku yang aku mau kenalin ke elu." begitu ucap Dina sambil masuk ke kamar. "Oh iya, aku Santi.. dan elu sapa..?" sapanya ramah. Saya sempat terdiam sewaktu Santi menjulurkan tangannya, karena saya tidak habis pikir kalau cewek ini begitu cantiknya, dan saya harus dapat mencicipnya hari ini juga,

"Hmm, nama aku A.." begitu saya sadar, langsung saya merespon dengan julukan tangan. Hmm, kulitnya halus juga, pikir saya. Kalau dari yang saya lihat, Santi ini sedikit  lebih pendek dari Dina, tetapi dia mempunya buah dada yang lebih besar dari pada Dina. Kira-kira tingginya 162 cm, 45 kg, dan saya rasa ukuran dadanya 34 C, soalnya dadanya besar sekali.

"Eh, kamu berdua jangan diem gitu donk, kasih aku minum kek..!" tiba-tiba suara Dina memecahkan kesunyian yang ada. "Oh iya, sori Din, tuh kamu ambil aja deh di kulkas..!" jawab saya sekenanya. "Gini.." kata Dina. "Tmena aku Santi ini seorang janda anak satu, tapi kamu pikir deh, umurnya baru 24 dan body-nya masih segini, nggak kecewa donk kamu aku bawain yang kaya gini." lanjut Dina lagi. "Ah elu bisaa aja Vin," sahut Santi dengan tersipu, sehingga tampaklah wajahnya yang sedikit memerah. Aduh.. ini membuat saya jadi horni saja.

Tiba-tiba saja Santi menarik Dina ke kamar mandi. "Ikut aku bentar deh Din..!" kata Santi. Lalu Dina dengan terburu buru juga ikut dan sambil bicara kepada saya, "Dah kamu tiduran aja dulu di ranjang, temen aku mau bilang sesuatu kali nih ke aku."

Tidak lama mereka keluar dari kamar mandi. "Eh sorry yahh tadi sempet bikin kamu kaget." kata Santi. "Eh, nggak apa-apa kok." jawab saya masih bingung." Emangnya kenapa sih tadi..?" saya masih bingung." Udah deh kamu nggak usah tau, urusan perempuankok barusan, yang penting sekarang kamu santai aja di ranjang kamu dan ikutin permainan aku." timpalnya lagi.

"Wah.. wahh.. wahh., permainan apa lagi nih..?" pikir saya dalam hati. Tapi saya sudah senang sekali, apalagi saya melihat Dina tersenyum nakal ke arah saya. Duh, saya jadi tambah horni saja deh. "Sebelum aku kasih kamu ijin, jangan sekali kali kamu sentuh aku, ok?" kata Santi. "Oke oke deh.." jawab saya meskipun saya masih agak bingung dengan arah permainannya.

Tiba-tiba saja Santi langsung mendekati ke ranjanga dan segera menciumi saya di bibir. yahh sudah otomatis saya merepon juga donk. Lidah kami saling bergerilya, sedangkan saya hanya boleh telentang saja di ranjang. Kemudian ciuman Santi turun ke leher saya, hmm.. enaknya pikirku. Dijilatinnya leher saya, terus dia juga menjilati kuping saya. Tanpa sadar saya mendesah, "Ahh, enak, San, terusin dong..!"

"Sekarang aku bukain baju kamu, tapi inget ..! Tangan kamu tetep diam aja yah, jagan sentuh aku sebelum aku kasih ijin..!" sahutnya lagi. "Aduh sengsara banget nihh..! MAsa mau ML tapi tanganaku nggak boleh megang-megang sih..!" pikir saya dalam hati.

Dengan cepat Santi membuka baju saya dan langsung dilempar. Dengan sigapnya Santi langsung bergerilya di dada saya, bagaimana seseorang yang lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya di dada saya, bagaikan seseorang yang lama tidak mendapatkan tubuh laki-laki. Digigitnya kedua puting saya. "Ahh, enak gigitan kamu," saya mendesah pelan. Samar-samar saya melihat Dina duduk di samping saya sambil memperhatikan wajah saya dan dia tersenyum.

Tanpa sadar tangan saya mencoba mencari buah dadaSanti untuk saya remas-remas. Eh tanpa saya duga, tiba-tiba tangan saya ditepis oleh Santi dan Dina. "Aku kan udah bilang kalo belum aku kasih ijin jangan sentuh aku..!" kata Santi. "Iya, kamu tuh gimana sih..?" kata Dina, "Ikutin donk permainannya Santi..!" lanjut Dina. "Yahh habis gimana donk..? Namanya juga reflek..!" timpal saya sambil mendesah dan agak kecewa.

"Pokoknya kamu sabar deh..!" kata Santi sambil membuka celana saya. "Hmm.. CD model low cut dengan waktna hitam nihh..!" ujar Santi sambil bergumam sendiri. "Kamu tau aja kesukaan aku..!" kata Santi, "Dan kamu seksu banget dengan CD warna gini, bikin aku horni juga tau..!" kali Santi yang terakhir sebelum dia mulai berkaraoke. "Ohhh, enakk,, sedott lagii donkk yang kuat Sann..!" kata saya sambil mendesah.

Kurang lebih 5 menit Santi telah berkaraoke terhadap penis saya. Kemudian Santi dengan sigapnya melepas seluruh baju, celana dan pakaian dalamnya. "Nahh, sekarang kamu baru boleh sentuh aku..!" kata Santi. Maka karena dari tadi saya sudah menahan mau nyentuh dia tapi tidak boleh, maka kesempatan ini tidak saya sia-sia kan.

Langsung saja saya rebahkan Santi di ranjang dan gantian saya ciumi bibirnya, dan Santi juga membalasnya dengan tidak kalah ganasnya. Kemudian saya turuni ciuman saya ke daerah lehernya. Hmm, lehernya yang bersih itu saya ciumi dan saya jilati. Samar-samar saya mendengar Santi mulai mendesah.

Kali ini saya turun ke buah dadanya, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantian, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun putingnya Santi. Dan Santi kemudian bicara, "Ayoo donk isepin puting aku, please..!"

"Wah ini saatnya balas dendam nih..!" pikir saya dalam hati. "Hah..? kamu minta diisepin puting kamu, sabaru yahh sebulum aku mood, aku nggak bakal isep puting kamu...!" jawab saya sambil tersenyum. Saya lihar Dina juga ikut tersenyum melihat temannya terkapar pasrah.

Tidak laam setelah saya memainkan buah dadanya, saya turun ke vaginanya. Tampaklah bulu-bulu vagina Santi yang begitu halus dan dicukup rapih. Dengan sigap saya langsung menhisap vagina Santi. "Ohh.. ohhh.. enakkk...! Terusin dongg Saaaynggg..!" Sahut Santi sambil mendesah. Kali mat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.

"Sayang, aku mau keluar," lirih Santi. Dan tiba-tiba saja cairan vagina Santi keluar diiringin teriakan dari Santi yang kemudian saya telan semua cairan vagina Santi. "Duh Say, kamu kok hebat sih maenin memekku..?" tanya Santi. Yang saya lakukan hanya tersenyum saja.

"Please donk, masukin punya kamu sekarang..!" pinta Santi dengan memelas. "Nanti dulu, puting kamu belum aku hisap..!" jawab saya. Maka dengan cepat langsung putingnya berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencangnya secara bergantian, kiri dan kanan.

"Ahh, enak Sayangg, terusinn..! Tambah kenceng donkk...!" teriak Santi. Hmm, mendengar suara cewek lagi terangsang begitu membuat saya tambah horni lagi, apalagi si adik sudah dari tadi menunggu giliran masuk. Maka langsung saja saya memasukkan penis saya ke vaginanya. "Shitt..! Sempit banget nih memek..!" pikir saya dalam hati.

Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga barang saya ke vaginanya. "Gila bener San, barang kamu enak dan sempit banget sih..?" jawab saya dengan napas yang mulai tidak teratur. Dan kali mat saya dibalas dengan senyum oleh Santi yang sedang merem melek.

Begitu masuk, langsung saya goyangkan,  yang ada hanya suara Santu yang terus mendesah dan teriak. " Ahh terus Sayanggg, tambah cepet donk..!" Dan sekilas disaping saya tampak Dina sedang meremas-remas buah dadanya sendiri.

"Sabar Din, akan tiba giliran kamu, sekarang aku beresin dulu teman kamu ini..!" jawab saya sambil menggotangkan Santi. Dina hanya dapat menganggukan kepala, soalnya dia tahu ini bagian dalam permainan yang mereka buar, jadi Dina juga tidak boleh ikut sedikit pun dalam permainan saya dan Santi.

Tidak lama kemudian Santi minta gantian posisi, kali ni dia mau di atas. "aku cepat keluar kalo di atas.!" katanya santai. Kami pun berganti posisi. Berhubungan Santi tadi sudah keluar, maka kali ini ketika kami main vagina Santi sudah becek. "Ahhh,, enak ,, barang lo berasa bagnet sihhh..!" jawab Santi sambil merem melek.

5 menit kemudian Santi teriak, "Ahh.., aku keluar lagi..!" dan dia langsung jatuh kepelukan saya. Tetapi saya kan belum keluar, wah tidak begini caranya nih. Ya sudah akhirnya saya gantian dengan gaya doggy. Kali ini kembali Santi menjeri, "Terusin sayangg.!" Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar. "San, mau keluarin dimana..?" tanya saya. "Dimuka aku aja." jawabnya cepat.

Kemudian, "Crroottt.. ccroroottt..!" seperma saya keluarkan di wajah Santi. Kemudian Santi dengan cepat membersihkan penis saya saja sampai ngilu dengan hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Dan saya tetap melihat Dina tetap meremas dadanya dan dia pun melihat saya dengan tatapan ingin mendapatkan perlakukan yang sama seperti temannya.

"Din, ke kamar mandi dulu yuk, aku mau bersih-berish nih..!" jawab saya sambil mengajak Dina. Kemudian Dina dengan cepat menarik saya ke kamar mandi. Di kamar mandi kami saling membersihkan satu sama lain." Din, aku istirahat dulu yah,, aku capek banget soalnya," timpal saya dengan usuara lemas karena horni tapi penuh dengan kebahagiaan. 

"Oke deh, tapi jangan lama-lama yah, aku udah nggak tahan nihh horni banget..!" jawab Dina sambil memberihkan penis saya. END

Bagaimana para pemcaba serukan para maniak seks, jangan lupa yaa!! Selalu dikuti cerita-cerita dewasa di web www.sakitsakitnikmat.blogspot.com
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Togelpelangi
AUTHOR
13 Maret 2018 pukul 22.49 delete

AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

HUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

SALAM JACKPOT DARI KAMI :)

Reply
avatar