Cerita Dewasa Memek Tetangga Centil

Agen Poker Online Indonesia

Cerita Dewasa Memek Tetangga Centil

Sakitsakitnikmat.blogspot.com - Cerita Sex Terbaru - Cerita Dewasa sebelumnya berjudul Cerita Sex Dibawah Umur, Dan pada kesempatan kali ini saya dari situs sakitsakitnikmat.blogspot.com akan menceritakan cerita sex terbaru yang tidak kalah serunya dengan judul Cerita Dewasa Memek Tetangga Centil. Selamat Menikmatii...

Cerita Dewasa - Setelah aku keterima kerja aku harus ngontrak disebuah rumah yang letaknya sangat berdempet-dempetan antara satu dengan yang lain. Pertama kali aku kontrak aku merasa sungkan karena aku tidak mengenal siapapun yang ada disitu, namun setelah beberapa minggu aku sudah mempunya tetangga yang sangat akrab denganku, tepatnya sebelah rumahku. Namanya adalah mbak Maya dan mas Dedi, mereka berdua adalah sepasang suami istri yang baru saja menikah kurang lebih 6 bulan. Mas Dedi bekerja disebuah kontraktor dan mbak Maya nganggur saja di rumah.

Cerita Dewasa Memek Tetangga Centil

Mbak Maya umurnya masih muda sekitar 27 tahun, terlihat dari bentuk tubuhnya yang masih aduhai dan juga wajahnya yang manis sekali, apalagi ketika mbak Maya tersenyum, membuat aku klepek-klepek. Mbak Maya juga mempunyai 2 buah payudara yang sangat enak dilihat karena sangat kencang dan juga lumayan besar sekitar 36B. Sungguh sebenarnya aku suka dengan mbak Maya, namun mau gimana lagi sementara ini aku hanya bisa melihat bodynya yang seksi itu saja.

Singkat cerita, suatu hari aku memilih cuti kerja karena badanku terasa pegal-pegal, mungkin karena terlalu ngejar lembur.  Aku pun berniat ke warung untuk membeli balsem urut, dan dedepan ada mbak Maya sedang menjemur pakaian.

"Mas Ido gak kerja?"
"Enbggak mbak, badan saya pegel-pegel soalnya, lagi ijin cuti."

Saat itu mbak Maya memakai kaos longgar yang tipis, sehingga menjiplak sketsa bra yang ia pakai, belum lagi tetes-tetes air cucian yang membasahi bajunya, semakin menambah jelas guratan bra yang ia kenakan. Buat ukuran wanita sudah menikah dan punya anak balita, body mbak Maya ini masih bisa dibilang menggairahkan.

"Oh, mau dipijitin mas?"
Waduhh! Dipijitin !
"Wahh gak usah lah mbak, gak enak, saya beli balsem saja deh."
"Saya ada balsem mas, kalo mau nanti saya pijitin deh sehabis jemur pakaian ya."

Wah sepertinya niat-niat jahat sudah terkumpul di otak ku, aku terus membayangkan, bagaimana caranya nanti mbak Maya memijat tubuhku sambil terus berlanjut memijit penisku! hahaha!

Selesai ia menjemur pakaian, ia pun segera menyambangi kontrakan ku. Aku pun tanpa ragu segera melucuti pakianku sambil terus memutar otak bagaimana pijat ini bisa menjadi aktivitas yang lebih menyenangkan.

"Mbak emang biasa mijitin si mas ya?"
"Ah enggak juga mas, mas Dedi mah jarang minta dipijitin, paling saya mas yang minta di apijit-pijit hihihi"

Wah, si mbak sudah mulai menjurus-jurus ni pikirku.

"Wah asik nihh yee main pijit-pijitan, bikin bujangan ngiri aja si mbak."
"Hihihi yaudahh biar gak iri nanti mas Ido pijitin saya juga yaa "

Eaaaa! sudah semakin memancing-mancing dia.

"Ahh, saya sih mau aja, tapi nanti bisa di tempeleng mas Dedi saya mbak"
"Hihi yaa jangan bilang-bilang mas, coba mas balikin badannya"

Aku pun membalukkan badanku yang tadinya terlungkup menjadi terlentang, sementara mbak Maya kini memijit dada dan perutku. Jujur saja, otongku langsung berdiri ketika mbak Maya lebih seperti mengelus-elus perut ku ketimbang memijit.

"Mas, jeansnya buka aja, sekalian paha sama kakinya saya pijit."
"Oke deh mbak."

Seperti sudah salaing menerima sinyal masing-masing, aku pun tanpa malu melepas celanaku hingga terasa tinggal celana dalam ku. Mbak maya pun terlihat sering mencuri-curi pandang ke arah penisku yang masih terbungkus celana dalam. Aku sengaja terus menikmati pijatan dan sentuhannya agar otongku semakin tegap dan semakin membuat mbak Maya salah tingkah.

Kepala Mbak Maya semakin menunduk mendekati penisku. Sambil terus memijit pahaku dengan balsem, aku terus menikmati pijatan tangan lembutnya. Karena jarak kepala dan penisku yang semakin dekat, sesekali kuangkat pinggulku agar menyentuh bibirnya, bukannya menghindar ia malah ikut menggesek-gesek penisku dengan bibirnya. Ah! ini sih sudah kena, tinggal eksekusi saja!

"Sebentar ya mas, saya cuci tangan dulu, kayaknya kalo mau mijitin yang itu gak bisa pake balsem, nanti panas, pake sabun lebih pas, hihi"

Kena pikirku.

Seraya mbak Maya berjalan kearah kamar mandi kontrakanku, aku sudah tak sabar lagi, langsung saja ku ikuti dia dan ku peluk dari belakang.

"Emmhh, mass"

Kugerayangi payudaranya yang montok, tangan ku yang satunya meraba kearah vaginanya. Ternyata vaginanya sudah basah sejak tadi. Terasa bulu-bulu kasar menghiasi vaginanya. Kubalikkan badannya kulumat habis bibirnya.

"Mbak jangan bilang-bilang mas Dedi ya, mbak juga mau kan?"
"Iya mas, hhmmm hmmmhhh"

Dikamar mandi kecil itu kulucuti semua pakaian mbak Maya hingga ia terlanjang bulat, kujilati payudara dan putingnya, kuplintir-plintir sampai dia merem melek.  Semakin turun ke bawah, tak luput vagina yang dikelilingi bulu-bulu jembutnya pun kujilati.

"Ahh, ennnhhh.."

Terlihat sekali mbak Maya menikmati permainanku. Ia langsung menarik badanku dan melucuti celana dalam yang kupakai. Tanpa basa basi dia kulum habis penisku yang sudah menegang merah. Nikmat sekali kuluman mbak Maya ini. pasti mas Dedi gak bosan-bosan ML sama mbak Maya.

Aku lalu duduk dipinggiran bak mandi, kuangkat badan mbak Maya.

"Mbak aku masukin aja langsung ya?"
"Iya mas, ayo"

Tanpa kesulitan, dengan sekali gerakan penisku habis ambles di vagina mbak Maya yang lembab. Sambil terus menggoyang goyangkan penisku di dalam liang kenikmatannya, aku pun terus mencumbu punduk mbak Maya yang putih harum.

"Ahhh.... ahhh... ahh.."

Sekitar 15 menit kami habiskan di kamar mandi, terlihat wajah mbak Maya sudah klimaks tapi aku tidak ingin cepat-cepat mengakhiri semua ini. ku gendong dia ke kasur dan kulanjutkan permainan kami. Dikasur kami habiskan lebih dari 3 gaya, aku tak pedulu mbak Maya sudah mengerang-erang menyerah karena permainan ku ayang maksimal. Aku terus memo, pa penisku di vaginanya tanpa ampun.

"Ahhh masss, aku udah gak kuat mass,, ahhhh"

Mbak Maya sudah 2 kali klimaks, sedangkan aku masih kokoh bertahan dan mengoyak ngoyak vagina nya yang sepertinya belum pernah mendapatkan kenikmatan ini sebelumnya. Akhirnya di klimaks nya yang ketiga, kami bersamaan mencapai puncak kenikmatan. Dengan dahsyat ku roketkan spermaku didalam vagina mbak Maya.

Ahhhhhh...."

Kami pun terkulai lemas di kasur kontrakkan kecil itu,

Sejak kejadian itu, jika aku kerja shift 3 selalu kusempatkan ML dengan mbak Maya dipagi hari. Tak terhitung entah sudah berapa kali kami ML. Kini mbak Maya tengah mengandung seorang anak lagi, entah itu buah percintaan dari Mas Dedi atau dari aku. Hahahaha

Bagaimana para pemcaba serukan para maniak seks, jangan lupa yaa!! Selalu dikuti cerita-cerita dewasa di web www.sakitsakitnikmat.blogspot.com
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar