Cerita Sex Dua Cewek Sebelah Rumah Kost

Agen Poker Online Indonesia

Cerita Sex Dua Cewek Sebelah Rumah Kost

Sakitsakitnikmat.blogspot.com - Cerita Sex Terbaru - Cerita Dewasa sebelumnya berjudul Cerita Sex Dibawah Umur, Dan pada kesempatan kali ini saya dari situr sakitsakitnikmat.blogspot.com akan menceritakan cerita sex terbaru yang tidak kalah serunya dengan judul Cerita Sex Dua Cewek Sebelah Rumah Kost. Selamat Menikmati..

Cerita Dewasa -  Kisahku ini ketika aku masih kuliah di salah satu universitas swasta terkenal di kota J. Sebagai seorang mahasiswa pasti sudah biasa dengan yang namanya kost, apalagi kalau kostnya kumpul dengan teman-teman senasib yang biaya hidupnya serba pas-pasan. Aku kost bersama teman sekampus yang berjumlah 3 orang, karena rumah yang aku kontrak hanya memiliki 3 kamar, ruang tamu, dapur, kamar mandi serta sedikit teras di depan. Letak kamarku paling depan dan belakang.

Cerita Sex Dua Cewek Sebelah Rumah Kost

Kami orangnya senang bergaul dan sering ngumpul-ngumpul hingga larut malam. Kami juga rukun dengan para tetangga, karena mereka merasa senang dengan kami, sebab lingkungan di sekitar kami terasa aman dan tak pernah ada gangguan dari pihak lain.

Disebelah rumah kontrakan kami tinggal 2 orang wanita yang kebetulan bekerja pada malam hari di tempat hiburan diskotik dan mereka merasa aman saat pulang kerumah melihat kami masih pada ngumpul di teras sambil main gitar dan bernyanyi.

Suatu ketika kedua wanita tersebut pulang dari bekerja dan membawa sebuah bungkusan yang isinya kue martabak manis yang sengaja di beli untuk kami yang lagi pada nongkrong sebagai teman bergadang. Sebut saja wanita tersebut bernama Ninik berumur 20 tahun dan Riris beruumut 21 tahun. Mereka menghampiri kami dan bergabung setelah berganti pakaian dengan t-shirt dan celana pendek. Mereka bernyanyi sambil tertawa kalau ada lagu yang kurang dihafalnya. Aku duduk bersebelahan dengan Ninik yang bernyanyiu dengan suara yang pas-pasan dan sesekali aku berduet dengannya.

Rupanya Ninik senang kalau berduet dengan aku sehingga kami sering membawakan lagu berdua. Ninik terkadang bergelayut ke pundak aku ketika bernyanyi bila lagu yang dinyanyikan berirama romantis dan aku timbul rasa iseng aku untuk menyentuh susunya dengan siku dan terasa kenyal. Hari sudah mendekati subuh dan kami memutuskan untuk istirahat tidur, Ninik dan Riris pamit untuk pulang kerumahnya.

Pagi harinya aku pergi kuliah bersama Rahman dan Beni, ketika melintas di depan rumah Ninik dan Riris, Aku melihat Ninik sedang duduk diruang tengah sambil sarapan roti. Ninik melihat aku lansung memberikan senyum manisnya sambil melambaikan tangan agar aku mampir dan aku pun menyambutnya. Aku menyuruh Rahman dan Beni untuk pergi duluan karena aku akan mampir  dulu ke rumah Ninik. Ninik duduk di sofa sambil menyantap rota dan menawarkan aku untuk sarapan roti. Ninik membuatkan kopi untuk aku dan ketika meletakkan kopi diatas meja aku melihat 2 gundukan yang tidak memakai BH bergelayut didalam dasternya. Aku pura-pura tidak melihat dan Ninik langsung duduk dekat aku sambil membuatkan roti tawar yang diolesi dengan mentega dan selai strowberry.

Aku sangat kagum dengan pemandangan tadi sehingga membuat simamat yang lagi ngumpet dibalik CD aku bergerak-gerak. Ninik menyondorkan roti untuk aku dan aku menerimanya untuk di makan sambil menghirup secangkir kopi. Ninik terlihat cantik walaupun tidak terlalu putih dan inilah yang aku lihat wanita tanpa make-up. Ninik memang wanita sederhana tetapi balik walaupun dia bekerja malam yang selalu dicap oleh masyarakat sebagai sampah.

"Mas hari ini kuliah apa..?!" Ninik membuka pembicaraan.
"Analisa dan etika.." jawabku singkat.
"Masuk jam berapa..?" tanyanya lagi.
"Jam delapan." jawabku lagi.
"Masih ada waktu 1 jam lagi kok." katanya.

Santai aja." Aku tersenyum dan menganggukkan kepala.
"RIris mana?" tanya aku pura-pura.
"Tuh masih tidur di kamar tengah." jawabnya.
"Kamu kok sudah bangun, kan semalam begadang?" tanyaku lagi.
"Nggak bisa tidur, habis mikirin yang tadi malam kita nyanyi berdua." pancingnya.

"Emang kenapa?" tanyaku pura-pura.
"Mas.. tangannya iseng sihhh!" serunya sambil mencubit tangan aku.
"Memangnya kenapa tangan aku" pura-pura lagi.
"Itu di gesek-gesek kesini nichh.." sambil menunjukkan payudaranya yang tanpa BH.
"Oohh.. ituu too hehehe" ejekku sambil tersenyum.

"Mas nggak usah masuk kuliah dech hari ini." pintanya.
"Emang kenapa?" tanyaku
"Temenin Ninik jalan-jalan aja yuk.." pintanya lagi.
"Jalan-jalan kemana?" tanyaku lagi.
"Ke Mall.." jawabnya singkat.

"Boleh.. Tapi aku minta traktir yaa." pintaku sambil mengejek.
"Oke. Tapi nanti yaa jam 9 kita berangkat dari sini." jawabnya.
"Oke. Sekarang kita ngapain..?" tanyaku lagi.
"Kita karaoke.. Mau nggak mas?" pintanya.
"Oke.. Siapa takut.." kataku.

Ninik menyalakan VCD player dan TVnya sambil memasang VCD lagi duet Broery dan Dewi Yull. Ninik membuka pintu kamar Riris untuk mencek apakah masih tidur atau sudah bangun. Ketika pintu terbuka terlihat Riris tidur hanya mengenakan CD dan tanpa apa-apa lagi. Ninik langsung menutup pintu dan melihatku tersenyum karena melihat pemandangan indah yang ada di kamar tersebut.

"Ayoo.. Lihat apa?" tanya Ninik.
"Lihat bukit.." jawabku sambil mengejeknya.
"Bukit apa..?" tanyanya.
"Bukit kembar.." jawabku lagi.

"Dasar cowok.." rengutnya.
"Cemburu niyeee..:" ledekku.
"Iihh.. Siapa yang cemburu.." elaknya.
"Gitu aja marah.." godaku.

"Habiss.. Lihat gitu aja udah nafsu.." katanya sambil cemberut.
"Ya udah deh.. Sorryy yaa.." seruku.
"Awas yaa sekali lagi.." ancamnya.
"Habis gimana dong.. orang kelihatan.." ejekku lagi.

"Nich.. puasin kalau mau lihat.." katanya sambil menyembulkan susunya.
"Awas entar aku gigit lho.." godaku.
"Coba kalau berani.." tantangnya.
"Sini mendekat biar aku gigit.." kataku.

Ninik bangkit dari duduknya dan menghampiri pintu untuk menutupnya dan kembali duduk tetapi diatas pangkuangku sambil susunya ke mulur aku. Melihat hal tersebut aku tidak membuang-buang kesempatan langsung aku gigit perlahan agar tidak sakit sambil menghisapnya. Ninik melingkarkan tangannya kebelakang kepala aku, aku menghisap putingnya secara perlahan dan tangan kanan aku mengusap-usap susunya yang satunya lagi.

"Ohh.. Masss.. Ennaakkk.." desahnya perlahan.

Tangan kanan aku meraba menuruni kearah perut dan turun lagi ke CDnya sambil menghusap-husap belahan Cdnya didaerah memeknya.

"Masss.. Hhmm.." desahnya.

Aku menyingkapkan Cdnya dari samping dan jari tengah aku memasuki lubang memeknya untuk mencari clitorisnya.

"Auucchh.. Enakk mass.. " desahnya lagi.

Ninik mengangkat muka aku dan melumat bibir aku dengan nafsu, aku pun membalasnya dan tangan aku sudah mulai merosotkan CDnya sampai betisnya agar leluasa mengobok-obok memeknya yang sudah mulai basah.

"Masss.. Tterruusss.. Ooohh.." desah panjangnya.

Ninik melepaskan t-shirt aku dan menjilati puting susu aku agar terangsang, Ninik turun dari atas pangkuan aku dan langsung meraih kepala gesper aku untuk membuka resleting celana jeans aku, Ninik langsung mengeluarkan penisku yang sudah tegang dan langsung mengulumnya dengan penuh nafsu. Aku meraih dasternya agar terlepas dari tubuhnya dan meremas-remas kedua susunya.

Lagu yang dipasang oleh Ninik terus mengalun, tetapi kami sedang asyik melakukan cumbuan dengan penuh nafsu birahi. Penisku semakin menegang keras, melihat gal tersebut Ninik bangkit dan naik diatas pangkuan aku sambil mengarahkan lubang memeknya agar ditembus oleh penisku. Ninik jongkok diatas sofa sambil menurun naikkan pinggulnyha sesuai irama musik yang sedang mangalun.

"Ohhh.. Enakk mass.." desahnya dan langsung mengulum bibirku.
"Hmm.. Mmmm.." kulumku dibibirnya.
"Mass.. Ayoo.. Keluarin... Ninik udaahh.. Ohhh.. desahnya panjang.

Aku semakin cepat menggoyang pinggul aku agar aku juga orgasme seperti Ninik.

"Niniiikkk.. Hhmmm.." erang aku sambil memuncratkan sperma dilubang memeknya sambil menarik pinggul Ninik agar merapatkan memeknya penisku sambil mengulum bibirnya.

Setelah agak mengecil penisku, Ninik mencabut memeknya dan turun untuk meraih penisku dan dihisapnya sisa-sisa aair kenimatan kami beruda sampai bersih. Aku merasakan ngilu saat Ninik menjilati kepala penisku. Ninik ternyum melihat aku menggelinjang-gelinjang keran ngilu. Kami pun duduk berdampingan sambil berpelukan. Ketika kami sedan asyik berpelukan tiba-tiba Riris keluar dari kamarnya dan melihat kami langsung kaget.

"Iihh.. Pada habis ngapain tuchh.." katanya.
"Ssstt.. Jangan berisik.." ledek Ninik.
"Mauu.." ledekku sambil senyum.
"Mauuu dongg.." rengeknya dibuat-buat.
"Sini.." kataku sambil memegang penisku.

Ririspun mendekatiku dan Ninik bergeser menjauh untuk memberi kesempatan pada Riris, Riris langusng meraih penisku yang sudah mulai menegang lagi karena melihat ada barang baru mendekatinya. Riris mengelus-elus penisku dan tangan satunya meraih kepalaku untuk mencium bibirku. Aku menyambutnya dengan penuh nafsu sambil meraih memeknya dari balik CD nya.

Ninik hanya termangu melihat hal tersebut dan aku meraba memek Riris sampai mendapatkan clitorisnya sambil memilin-milin sehingga Riris menggelinjang. Riris berdiri dan langsung membuka CDnya, langsung mengarahkan memeknya ke penisku langsung menancapkannya. Melihat hal tersebut aku langsung meraih pinggulnya dan membantu untuk bergoyang, sedangkan bibir aku melumat susunya secara bergantian. Ternyata Riris tidak sehebat Ninik, dalam waktu singkat Rurus sudah mencapai orgasmenya.

Riris langsung mencabut memeknya dan langsung duduk disamping aku. Ninik melihat penisku masih tegak, langsung menghampiri dan mengarahkan memeknya untuk di tusuk yang kedua kalinya. Mendapat serangan seperti itu aku semakin bersemangat dan menghunjam memek Ninik secara dahsyat. Aku berdiri dalam posisi masih bersetubuh dengan Ninik dan langsung aku gendong Ninik masuk kedalam kamar Riris yang masih acak-acakkan, aku melanjutkan persetubuhan sampai tuntas. Rupanya Riris masih penasaran dan mengikuti dari belakang dan ikut naik ke atas tempat tidurnya.

Aku memompa Ninik semakin kuat dan beberapa menit kemudian Ninik mecapai orgasmenya. Aku mencabut penisku dan memberi aba-aba kepada Riris agar mengangkang didepan aku dan langsung aku hujamkan penisku ke lubang memeknya. Riris membantu menggoyang pinggulnya agar aku cepat mencapai orgasmenya. Lima belas menit kemudian Riris mendesah-desah dan aku pun sudah merasakan gumpalan sperma yang mendekati penis dan siap untuk di muntahkan.

"Ririiss.. Terruusss.." desahku sambil memompanya.
"sama.. Riris.. jugaa" desahnya panjang sambil memeluk tubuh aku.

Aku pun memuncratkan sperma aku dilubang memek Riris sambil mengulum bibir Riris dengan penuh semangat. beberapa menit kemudian aku cabut penisku dan disambut oleh Ninik untuk mengulumnya agar bersih dari cairan kenikmatan yang baru saja terjadi.

Setelah bersih Ninik langsung menghampiri memek Riris yang masih menganga bekas hujaman penisku dan langsung menjilati serta menyedot cairan kenikmatan yang masih tersisa di dalam memek Riris. Pagi hari ini aku telah menghujam 2 memek secara bergantian dan tanpa rasa malu kamu melakukannya.

Bagaimana para pemcaba serukan para maniak seks, jangan lupa yaa!! Selalu dikuti cerita-cerita dewasa di web www.sakitsakitnikmat.blogspot.com
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
Togelpelangi
AUTHOR
14 Maret 2018 pukul 21.47 delete

AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

HUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

SALAM JACKPOT DARI KAMI :)

Reply
avatar